Kamis, 11 Juli 2013

Global Warning

Dalam Dekade terakhir ini isu hangat yang sedang di perbincangkan dalam seluruh belahan dunia adalah isu tentang Global Warning dalam bahasa kerennya adalah pemanasan global. Sejak akhir abad ke-18, rata-rata suhu permukaan bumi meningkat sekitar 0,4 - 0,8 oC, para ilmuan memperkiraan suhu akan terus meningkat menjadi 1,4 - 5,8 oC pada tahun 2100 .Fenomena alam ini telah disadari oleh seluruh umat manusia sebagai dampak dari aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalam perut dan muka bumi. Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju dampak dari pemanasan global tersebut, dampak yang terjadi apabila tidak ditahan lajunya akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia di muka bumi. Dalam peta pencapain MDGs 2015 target yang ingin di capai indonesia saat ini salah satunya memastikan Lestari Lingkungan Hidup dimana salah satu indikatornya adalah pengurangan Emisi CO2 dengan cara mengurangi konsumsi zat perusak Ozon.

Pengertian Global Warming 

Pemasan global sering disebut dengan nama Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata baik di atsmosfer, lautan maupun daratan bumi. untuk lebih singkatnya coba kita lihat gambar dibawah ini, tentang Pemanasan Global. ( belajar fisika lagi deh )

Image

segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi tersebut tiba di permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebgaian panas dan memantulakan kembali sisanya. sebagian dari pana ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian pana tetap terperangkap di atsmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radia gelomabang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut tersimpan dipermukaan bumi hal tersebut yang disebut dengan sebutan efek rumah kaca. 

Efek rumah kaca disebabkan oleh naiknya tingkat konsentrasi gas karbondioksida (CO2), methan (CH4), dinitro oksida (N2O) dan gas-gas lainnya yang ada di atmosfer. Pemicunya dari berbagai hal, mulai dari asap kendaraan bermotor, asap bahan bakar pabrik, pembakaran hutan, penggunaan pupuk kimia, kotoran hewan dan lainnya. Efek yang disebabkan oleh rumah kaca cukub banyak. Salah satu contoh dampak yang secara nyata telah dirasakan oleh manusia akhir-akhir ini adalah bergesernya waktu pada musim-musim yang terjadi di bumi, musim kemarau dan musim penghujan tidak dapat diprediksi waktunya, kecenderungan yang terjadi musim kemarau dan penghujan yang berkepanjangan. Mencairnya es yang berada di kutub utara, hal ini dibuktikan dengan menurunnya luasan permukaan es yang ada di kutub utara. Hal ini dapat dapat berdampak pada naiknya permukaan air laut yang dapat menenggelamkan daratan yang berdekatan dengan lautan




Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah konsep Green Technology / Teknologi Hijau atau bisa juga disebut Clean Technology .  konsep Green Technologi diharapkan dapat membantu masyarakat dari teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang paling cangggih untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomi dan ramah lingkungan. Penerapan konsep Green Technologi dapat berupa Green Energy, Green building, Green Chemistry dan Nanotechnology.  



Akan di bahas di artikel berikutnya..